Tuesday 15 August 2017

Buku Dharma: Jika Hidupku Tinggal Sehari, Oleh Dagpo Rinpoche

[ *S* APA - Sebar Dharma]
Mari berbagi Dharma!



Lamrimnesia akan segera mengirimkan buku Dharma kepada Anda, dengan judul:

*Jika Hidupku Tinggal Sehari*
*Apa yang bisa kuperbuat?*
Oleh Dagpo Rinpoche
Buddha mengatakan,
“Sekarang kehidupanmu mendekati akhir,
dan engkau telah mulai berjalan ke arah raja kematian.
Tidak ada tempat berhenti bagimu diperjalanan,
sedang engkau belum memiliki bekal untuk perjalananmu.”
- Dhammapada 237 - 
Apakah aku siap?

*Buku ini dibagikan tanpa dipungut biaya*
Kepada Sangha, Umat Buddhis, donatur, wihara, sekolah, dsb. 
Berkat kebaikan hati para donatur yang membiayai penerbitan dan penyebaran buku ini.

---

Terbuka kesempatan berdana:
*BCA 0079 388 388*
*Mandiri 119 009 388 388 0*
*An Yayasan Pelestarian dan Pengembangan Lamrim Nusantara*

Dana yang Anda berikan akan disalurkan untuk:
35% Penerbitan & Penyebaran Buku Dharma (SEBAR)
35% Penyelenggaraan Kegiatan Dharma (AJAR & PROMOSI)
30% Mobilisasi Relawan & Operasional (PROMOSI & AJAK)

Konfirmasi ke Call Center kami dengan format:
Hidup/Nominal/Nama Donatur/Tanggal transfer/Nama Rekening/Dedikasi

Contoh:
Hidup/200.000/20 Juli 2017/Cindy/BCA an. Cindy/Cindy dan Budiman

_Setiap rupiah yang Anda danakan akan membuka kesempatan bagi pencerahan teman-teman kita di seluruh pelosok Indonesia._

---

*Ingin mendapatkan buku ini?*
*Daftarkan diri Anda ke call center kami!*

1. Apabila sebelumnya Anda *belum pernah menerima* buku Dharma berkala dari kami, silakan daftarkan diri Anda dengan format:

DAFTAR BUKU DHARMA
Nama Anda:
No Telp:
Alamat:
Kode pos:
Jumlah Buku:

2. Apabila sebelumnya Anda sudah pernah menerima buku Dharma berkala namun *pindah alamat*, mohon informasikan alamat baru Anda kepada kami, dengan format:

PERUBAHAN ALAMAT
Nama Anda:
No Telp:
Alamat baru:
Kode pos:
Jumlah Buku:

3. Kami mengajak Anda untuk *merekomendasikan teman-teman Anda* untuk menerima buku ini. Kirimkan data teman Anda ke nomor ini dengan format:

REKOMENDASI TEMAN
Nama Anda:
Nama Penerima:
No Telp Penerima:
Alamat Penerima:
Kode pos:
Jumlah Buku:

Melalui rekomendasi Anda akan makin banyak orang-orang yang belajar dan berpraktik Buddhadharma.

Sarwa Manggalam,
*Call Center Lamrimnesia*
hp/wa: +62812 2281 6044
fb/ig: Lamrimnesia
email: info@lamrimnesia.org

Monday 7 August 2017

[MENARIK BERKAH DARI LADANG KEBAJIKAN - VASSA PERDANA DI PUSDIKLAT JINA PUTRA TUSHITAVIJAYA]

[MENARIK BERKAH DARI LADANG KEBAJIKAN - VASSA PERDANA DI PUSDIKLAT JINA PUTRA TUSHITAVIJAYA]



“Sangha adalah pewaris saya dan saya menitipkan ajaran Dharma ini kepada Sangha" ~ Buddha

Saat ini di dunia, Sangha adalah representasi Buddha dan selain itu Sangha juga memiliki peran penting untuk menjaga kelestarian Dharma. 

Tanpa Sangha yang melestarikan dan mentransmisikan mindstream realisasi, maka Dharma hanya akan tinggal menjadi ajaran tekstual kosong di dalam buku-buku. Keutuhan Tiga Permata adalah sangat bergantung pada eksistensi Sangha.

Selanjutnya, yang menunjukkan apakah ajaran Buddha masih ada atau tidak di dunia ini juga adalah moralitas, sila-sila pratimoksha. 

Dharma baru dapat dikatakan ada dan belum merosot apabila aktivitas Vinaya juga masih ada dan dijalankan dengan sempurna.  Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Buddha di dalam Pratimoksha Sutra bahwa, “Ketika Saya tidak ada, maka moralitas lah yang akan menjadi Buddha untukmu.” 

Hingga saat ini, sistem monastik Sangha telah mampu bertahan selama kurang lebih 2,500 tahun, jauh lebih lama daripada Kerajaan Romawi, Kerajaan Cina maupun Kerajaan Inggris, dan ini semua dilakukan tanpa menggunakan kekuatan senjata maupun finansial, namun hanya mengandalkan kebajikan dan kebijaksanaan saja. 

Namun tidak ada yang dapat menjamin berapa lama ke depan sistem ini akan dapat tetap bertahan dan memberikan kontribusi penting bagi kehidupan manusia. Sangha dikatakan memiliki kontribusi penting bagi kehidupan manusia (dan sebenarnya bahkan seluruh makhluk hidup) karena sumber penderitaan makhluk hidup bukanlah berasal dari luar namun justru dari dalam dan yang dapat menyembuhkannya adalah Dharma ajaran Buddha. Oleh karena itu, kebahagiaan makhluk hidup adalah bergantung kepada ada atau tidaknya Dharma dan ini sangatlah bergantung kepada Sangha, kepada Vinaya dan kepada silsilah ordinasi. 

Diibaratkan sebagai sebuah mata air, dari mana berjuta-juta penduduk kota menerima air yang dibutuhkannya, seperti demikianlah Sangha merupakan muara, dari mana ajaran Buddha akan menyebar.




****************

“Adalah lebih baik seseorang menelan gumpalan besi merah membara bagaikan api, daripada memakan dana makanan yang dipersembahkan orang, jika orang tersebut tidak memiliki moralitas (sila) dan tidak terkendali batin, ucapan dan tindakannya." ~ Dhammapada 308

Sangha Monastik Kadam Choeling Indonesia, pada hari yang penuh berkah ini, 7 Agustus 2017, memasuki hari pertama Vassa Perdana mereka di Pusdiklat Jina Putra Tushitavijaya. 

Semenjak terbentuk di 2010, Sangha Monastik Kadam Choeling Indonesia, belum pernah sekalipun melakukan vassa mereka di Indonesia dikarenakan keterbatasan tempat, sehingga mereka biasanya melakukannya di India. 

Meskipun tempat yang tersedia masih sangat sederhana, Aula Avalokitesvara masih setengah rampung dan dengan persembahan makanan yang sederhana dari para umat perumah tangga, akhirnya sebuah tonggak sejarah Buddhadharma kembali ditegakkan di bumi Nusantara ini. 

Tonggak sejarah bahwasanya, silsilah otentik Nusantara, Silsilah Emas Guru Suwarnadwipa dari Swirijaya, berhasil dihidupkan dan disambungkan kembali ke bumi Nusantara ini. Institusi kebiksuan yang mewakili silsilah ini pun bisa kembali hidup dan beraktivitas secara komplit di Pusdiklat Jina Putra Tushitavijaya, Malang Jawa Timur.

Mari turut bermudita dan turut mendukung aktivitas positif di Pusdiklat Jina Putra Tushitavijaya.

Cara berkontribusi:
Transfer ke
BANK CENTRAL ASIA NO. 5170882999
A.N. YAYASAN WILWATIKTA SRIPHALA NUSANTARA

Konfirmasi setelah transfer:
Call Center Kadam Choeling Indonesia 
(+62815 7321 0000)

Pilihan jumlah donasi:
1. Jina Putra 1 : Rp 250.000
2. Jina Putra 2 : Rp 1.000.000
3. Jina Putra 3 : Rp 2.500.000

Dana akan digunakan untuk berbagai aktivitas bajik, yaitu khususnya:
Menutupi biaya vassa Sangha Monastik KCi di Pusdiklat selama 45 hari, termasuk: transport, dana makan, offering, puja, retret yidam dan agnihotra.

Dan kelebihan dana untuk selanjutnya juga akan dialokasikan dalam berbagai aktivitas yang tidak kalah bajiknya yaitu sebagai berikut:
- Pembangunan fasilitas pendukung hidup para Sangha Monastik maupun infrastruktur lainnya di dalam kompleks Pusdiklat;
- Program Studi Penerjemah (Lotsawa) untuk membantu program pendidikan Sangha dan penerjemahan buku;
- Program Manajemen Alur Hidup yang antara lain bertugas untuk membantu kesejahteraan hidup para biksu Sangha. 

Sebagai tanda apresiasi, para Donatur yang bermurah hati akan mendapatkan Blessing Bracelet (untuk donatur Jina Putra 1 dan 2) dan patung tsatsa Sang Raja Dharma Je Tsongkhapa Yang Mulia (untuk donatur Jina Putra 3), yang mana akan didoakan oleh para biksu Sangha selama 45 hari masa vassa mereka.

Karena pikiran adalah pelopor dan motivasi adalah yang paling penting, maka tentu saja aktivitas berdana akan jauh lebih bermanfaat apabila didasari oleh pikiran bajik dan motivasi serta aspirasi yang mulia yaitu untuk pencapaian Kebuddhaan demi menolong semua makhluk. 

Dan dukungan juga tentu saja pula tidak semata-mata dapat diberikan dalam bentuk materi saja, doa dan dedikasi juga akan sangat membantu dalam menjaga keberlangsungan Triratna di dalam hidup kita yang terombang ambing oleh samudera samsara ini.

Sarva manggalam,
Panitia Pembangunan Pusdiklat
www.facebook.com/kcimonastery

INFO LINKS