Wednesday 13 December 2017

Kesempatan Zaman NOW: Beasiswa Kuliah Jadi Guru Sekolah

*Kesempatan Zaman NOW: Beasiswa Kuliah Jadi Guru Sekolah*

Namo Buddhaya, remaja Buddhis Indonesia. Kamu ingin  berkarya jadi Guru pengajar, perlu kuliah tapi tidak bisa membiayai diri? Kini ada kesempatan kamu untuk mewujudkan impian menjadi GURU Sekolah melalui Program Beasiswa Guru Buddhis.

_Beasiswa ini mencakup:_
1. Uang pendaftaran
2. Uang kuliah penuh (termasuk biaya skripsi, biaya kelulusan, biaya IPL dan biaya lain yang berkaitan dengan perkuliahan)
3. Biaya hidup wajar

_Kewajiban mahasiswa asuh:_
1. Bekerja di sekolah berbasis Dhamma selama 5 tahun setelah lulus
2. Aktif di kegiatan vihara/komunitas Buddhis selama kuliah dan bekerja
3. Mengikuti pabbajja atau retret (minimal 10 hari per tahun)
4. Indeks Prestasi Semester minimal 3.0 dan lulus tepat waktu
5. Tidak menikah selama kuliah dan 2 tahun pertama bekerja

_Contoh jurusan yang dapat dipilih:_
• Pendidikan Guru SD (PGSD)
• Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
• Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia
• Pendidikan Bahasa Inggris
• Pendidikan Matematika
• Pendidikan Fisika
• Pendidikan Kimia
• Pendidikan Biologi
• Pendidikan Geografi
• Pendidikan Sejarah
• Pendidikan Ekonomi
• Bimbingan dan Konseling
• Pendidikan Kewarganegaraan
• Pendidikan Sosiologi-Antropologi
• Pendidikan Akuntansi
• Pendidikan Teknik Informatika
• Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
• Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
• Pendidikan Seni Rupa dll


Untuk informasi lengkap, bisa dilihat di *www.gurubuddhis.org*
Untuk daftar atau tanya2: bisa ke *beasiswa.gurubuddhis@gmail.com* atau whatsapp ke *Vera (081932191206)* dan *Mariani (08561277385)*
Untuk dana dan sponsor: *Yudi (0822 9862 2130)*

*Ayo segera wujudkan impianmu! Semangat!* :)

Thursday 9 November 2017

KAYA MATERI KAYA SPIRITUAL

*[KAYA MATERI KAYA SPIRITUAL]*

Hadirkan Kubera!

Aktifkan Energi Berlimpah dengan Mendirikan Caitya Kubera di Pusdiklat Jina Putra Tushitavijaya 

Bergabunglah dalam proyek konstruksi yang dirancang khusus untuk menghadirkan energi keberlimpahan yang disalurkan melalui wujud  Kubera (juga dikenal sebagai Jambhala), sosok yang kaya akan materi dan spiritual. 

Aktifkan energi keberlimpahan sekarang juga dengan membayangkan sosok Kubera dalam benak Anda dan bangkitkan pemikiran sebagai berikut:

_“Selama aku memberikan persembahan kepada-Mu, Oh Kubera, mohon anugerahkan siddhi kepadaku. Semoga segala keinginan dapat dicapai, segala penghalang praktikku dihilangkan. Mohon anugerahkanlah keberlimpahan kepadaku.”_

Setelah mengaktifkan pemikiran di atas, Panitia pendanaan Caitya Kubera memfasilitasi tindakan untuk mewujudnyatakannya melalui program donasi yang tersedia dalam dua jenis pilihan:

KUBERA-1
Rp 268.000

KUBERA-2
Rp 2.680.000

Kirimkan transfer dana Anda ke:

BCA 5170882999
A.n. Yayasan Wilwatikta Sriphala Nusantara

dengan format konfirmasi:
Nama Paket/Tanggal transfer/Bank an. Pemilik Rekening/Nama Donatur
Contoh:
KUBERA-2/22Okt2017/BCA an. Eman Sulaeman/Eman Sulaeman

Informasi & konfirmasi transfer ke:
Johnson Khuo (+62 852 2022 8748)
Ida Fitri (+62 811 1984 588)

_*Semua nama donatur akan dimasukkan ke dalam Caitya Kubera_

_*Khusus untuk donatur KUBERA-2, dapatkan kesempatan memasukkan barang berharga pribadi ke dalam takhta Kubera dan mendapatkan sebuah Kubera Purnakalasa_

Sarva Manggalam,
Panitia Pembangunan
Pusdiklat Jina Putra Tushitavijaya

Thursday 2 November 2017

[SHARE LOVE WITH LAMRIMNESIA]

[SHARE LOVE WITH LAMRIMNESIA]

_"Bangun! Jangan lengah! Jalani hidup dengan bajik. Orang yang bajik berbahagia di kehidupan ini dan kehidupan mendatang."_
-Dhammapada XIII-168


Sudahkah kamu berbagi cinta hari ini?
Ayo *wujudkan pesan Buddha untuk memancarkan cinta kasih dalam kehidupan sehari-hari*!
Caranya gampang:
1. *Share/repost* kiriman dengan tag *#sharelove #lamrimnesia* dari Lamrimnesia di akun-akun sosmedmu
2. *Kirimkan gambar atau quote positif kreasimu* ke *line square Lamrimnesia* (bit.ly/lamsquare) untuk disebarkan via sosmed-sosmed Lamrimnesia!

*Ayo ciptakan perdamaian dengan berbagi cinta!*

#sharelove #lamrimnesia




Sarwa manggalam,
Call Center Lamrimnesia
Hp/wa: +62812 2281 6044
Fb/ig: Lamrimnesia
Email: info@lamrimnesia.org

















Ok

BUKU BUDDHIS: Trisarana, Gerbang Memasuki Ajaran, Karya Gungthang Rinpoche III

KABAR GEMBIRA!!

Cetakan Pertama Buku
*Trisarana:*
*Gerbang Memasuki Ajaran*
*Karya Gungthang Rinpoche III*
TELAH HABIS TERSEBAR di Nusantara!




Karena *banyaknya permintaan* atas buku ini, Penerbit Saraswati akan *mencetak ulang* buku ini.

Mari mendukung penyebaran Buddhadharma dengan bergabung menjadi
*DHARMA PATRON*

Salurkan dana Anda ke rekening
*BCA 0079 388 388*
*MANDIRI 119 009 388 388 0*
a.n. Yayasan Pelestarian dan Pengembangan Lamrim Nusantara

Seluruh dana yang masuk akan disalurkan untuk:
35% Penerbitan dan Penyebaran Buku Dharma
35% Penyelenggaraan Kegiatan Dharma (Bedah Buku, Retret & Pengajaran Dharma, Roadshow Dharma, dsb)
30% Biaya Operasional dan Mobilisasi Relawan (Penerjemah, Penyunting, dsb)

Mohon *konfirmasikan dana* Anda ke Call Center Lamrimnesia, dengan format:
Trisarana/Nama Donatur/Nama Rekening/Jumlah Donasi/Tanggal Transaksi/Nama Dedikasi

Sarwa Manggalam,
Call Center Lamrimnesia
hp/wa: +62812 2281 6044
email: info@lamrimnesia.org
fb/ig: Lamrimnesia

---

Terima kasih telah membantu menyebarkan kesempatan bajik​ ini. 😊😊

ANNUMODANA

Tuesday 15 August 2017

Buku Dharma: Jika Hidupku Tinggal Sehari, Oleh Dagpo Rinpoche

[ *S* APA - Sebar Dharma]
Mari berbagi Dharma!



Lamrimnesia akan segera mengirimkan buku Dharma kepada Anda, dengan judul:

*Jika Hidupku Tinggal Sehari*
*Apa yang bisa kuperbuat?*
Oleh Dagpo Rinpoche
Buddha mengatakan,
“Sekarang kehidupanmu mendekati akhir,
dan engkau telah mulai berjalan ke arah raja kematian.
Tidak ada tempat berhenti bagimu diperjalanan,
sedang engkau belum memiliki bekal untuk perjalananmu.”
- Dhammapada 237 - 
Apakah aku siap?

*Buku ini dibagikan tanpa dipungut biaya*
Kepada Sangha, Umat Buddhis, donatur, wihara, sekolah, dsb. 
Berkat kebaikan hati para donatur yang membiayai penerbitan dan penyebaran buku ini.

---

Terbuka kesempatan berdana:
*BCA 0079 388 388*
*Mandiri 119 009 388 388 0*
*An Yayasan Pelestarian dan Pengembangan Lamrim Nusantara*

Dana yang Anda berikan akan disalurkan untuk:
35% Penerbitan & Penyebaran Buku Dharma (SEBAR)
35% Penyelenggaraan Kegiatan Dharma (AJAR & PROMOSI)
30% Mobilisasi Relawan & Operasional (PROMOSI & AJAK)

Konfirmasi ke Call Center kami dengan format:
Hidup/Nominal/Nama Donatur/Tanggal transfer/Nama Rekening/Dedikasi

Contoh:
Hidup/200.000/20 Juli 2017/Cindy/BCA an. Cindy/Cindy dan Budiman

_Setiap rupiah yang Anda danakan akan membuka kesempatan bagi pencerahan teman-teman kita di seluruh pelosok Indonesia._

---

*Ingin mendapatkan buku ini?*
*Daftarkan diri Anda ke call center kami!*

1. Apabila sebelumnya Anda *belum pernah menerima* buku Dharma berkala dari kami, silakan daftarkan diri Anda dengan format:

DAFTAR BUKU DHARMA
Nama Anda:
No Telp:
Alamat:
Kode pos:
Jumlah Buku:

2. Apabila sebelumnya Anda sudah pernah menerima buku Dharma berkala namun *pindah alamat*, mohon informasikan alamat baru Anda kepada kami, dengan format:

PERUBAHAN ALAMAT
Nama Anda:
No Telp:
Alamat baru:
Kode pos:
Jumlah Buku:

3. Kami mengajak Anda untuk *merekomendasikan teman-teman Anda* untuk menerima buku ini. Kirimkan data teman Anda ke nomor ini dengan format:

REKOMENDASI TEMAN
Nama Anda:
Nama Penerima:
No Telp Penerima:
Alamat Penerima:
Kode pos:
Jumlah Buku:

Melalui rekomendasi Anda akan makin banyak orang-orang yang belajar dan berpraktik Buddhadharma.

Sarwa Manggalam,
*Call Center Lamrimnesia*
hp/wa: +62812 2281 6044
fb/ig: Lamrimnesia
email: info@lamrimnesia.org

Monday 7 August 2017

[MENARIK BERKAH DARI LADANG KEBAJIKAN - VASSA PERDANA DI PUSDIKLAT JINA PUTRA TUSHITAVIJAYA]

[MENARIK BERKAH DARI LADANG KEBAJIKAN - VASSA PERDANA DI PUSDIKLAT JINA PUTRA TUSHITAVIJAYA]



“Sangha adalah pewaris saya dan saya menitipkan ajaran Dharma ini kepada Sangha" ~ Buddha

Saat ini di dunia, Sangha adalah representasi Buddha dan selain itu Sangha juga memiliki peran penting untuk menjaga kelestarian Dharma. 

Tanpa Sangha yang melestarikan dan mentransmisikan mindstream realisasi, maka Dharma hanya akan tinggal menjadi ajaran tekstual kosong di dalam buku-buku. Keutuhan Tiga Permata adalah sangat bergantung pada eksistensi Sangha.

Selanjutnya, yang menunjukkan apakah ajaran Buddha masih ada atau tidak di dunia ini juga adalah moralitas, sila-sila pratimoksha. 

Dharma baru dapat dikatakan ada dan belum merosot apabila aktivitas Vinaya juga masih ada dan dijalankan dengan sempurna.  Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Buddha di dalam Pratimoksha Sutra bahwa, “Ketika Saya tidak ada, maka moralitas lah yang akan menjadi Buddha untukmu.” 

Hingga saat ini, sistem monastik Sangha telah mampu bertahan selama kurang lebih 2,500 tahun, jauh lebih lama daripada Kerajaan Romawi, Kerajaan Cina maupun Kerajaan Inggris, dan ini semua dilakukan tanpa menggunakan kekuatan senjata maupun finansial, namun hanya mengandalkan kebajikan dan kebijaksanaan saja. 

Namun tidak ada yang dapat menjamin berapa lama ke depan sistem ini akan dapat tetap bertahan dan memberikan kontribusi penting bagi kehidupan manusia. Sangha dikatakan memiliki kontribusi penting bagi kehidupan manusia (dan sebenarnya bahkan seluruh makhluk hidup) karena sumber penderitaan makhluk hidup bukanlah berasal dari luar namun justru dari dalam dan yang dapat menyembuhkannya adalah Dharma ajaran Buddha. Oleh karena itu, kebahagiaan makhluk hidup adalah bergantung kepada ada atau tidaknya Dharma dan ini sangatlah bergantung kepada Sangha, kepada Vinaya dan kepada silsilah ordinasi. 

Diibaratkan sebagai sebuah mata air, dari mana berjuta-juta penduduk kota menerima air yang dibutuhkannya, seperti demikianlah Sangha merupakan muara, dari mana ajaran Buddha akan menyebar.




****************

“Adalah lebih baik seseorang menelan gumpalan besi merah membara bagaikan api, daripada memakan dana makanan yang dipersembahkan orang, jika orang tersebut tidak memiliki moralitas (sila) dan tidak terkendali batin, ucapan dan tindakannya." ~ Dhammapada 308

Sangha Monastik Kadam Choeling Indonesia, pada hari yang penuh berkah ini, 7 Agustus 2017, memasuki hari pertama Vassa Perdana mereka di Pusdiklat Jina Putra Tushitavijaya. 

Semenjak terbentuk di 2010, Sangha Monastik Kadam Choeling Indonesia, belum pernah sekalipun melakukan vassa mereka di Indonesia dikarenakan keterbatasan tempat, sehingga mereka biasanya melakukannya di India. 

Meskipun tempat yang tersedia masih sangat sederhana, Aula Avalokitesvara masih setengah rampung dan dengan persembahan makanan yang sederhana dari para umat perumah tangga, akhirnya sebuah tonggak sejarah Buddhadharma kembali ditegakkan di bumi Nusantara ini. 

Tonggak sejarah bahwasanya, silsilah otentik Nusantara, Silsilah Emas Guru Suwarnadwipa dari Swirijaya, berhasil dihidupkan dan disambungkan kembali ke bumi Nusantara ini. Institusi kebiksuan yang mewakili silsilah ini pun bisa kembali hidup dan beraktivitas secara komplit di Pusdiklat Jina Putra Tushitavijaya, Malang Jawa Timur.

Mari turut bermudita dan turut mendukung aktivitas positif di Pusdiklat Jina Putra Tushitavijaya.

Cara berkontribusi:
Transfer ke
BANK CENTRAL ASIA NO. 5170882999
A.N. YAYASAN WILWATIKTA SRIPHALA NUSANTARA

Konfirmasi setelah transfer:
Call Center Kadam Choeling Indonesia 
(+62815 7321 0000)

Pilihan jumlah donasi:
1. Jina Putra 1 : Rp 250.000
2. Jina Putra 2 : Rp 1.000.000
3. Jina Putra 3 : Rp 2.500.000

Dana akan digunakan untuk berbagai aktivitas bajik, yaitu khususnya:
Menutupi biaya vassa Sangha Monastik KCi di Pusdiklat selama 45 hari, termasuk: transport, dana makan, offering, puja, retret yidam dan agnihotra.

Dan kelebihan dana untuk selanjutnya juga akan dialokasikan dalam berbagai aktivitas yang tidak kalah bajiknya yaitu sebagai berikut:
- Pembangunan fasilitas pendukung hidup para Sangha Monastik maupun infrastruktur lainnya di dalam kompleks Pusdiklat;
- Program Studi Penerjemah (Lotsawa) untuk membantu program pendidikan Sangha dan penerjemahan buku;
- Program Manajemen Alur Hidup yang antara lain bertugas untuk membantu kesejahteraan hidup para biksu Sangha. 

Sebagai tanda apresiasi, para Donatur yang bermurah hati akan mendapatkan Blessing Bracelet (untuk donatur Jina Putra 1 dan 2) dan patung tsatsa Sang Raja Dharma Je Tsongkhapa Yang Mulia (untuk donatur Jina Putra 3), yang mana akan didoakan oleh para biksu Sangha selama 45 hari masa vassa mereka.

Karena pikiran adalah pelopor dan motivasi adalah yang paling penting, maka tentu saja aktivitas berdana akan jauh lebih bermanfaat apabila didasari oleh pikiran bajik dan motivasi serta aspirasi yang mulia yaitu untuk pencapaian Kebuddhaan demi menolong semua makhluk. 

Dan dukungan juga tentu saja pula tidak semata-mata dapat diberikan dalam bentuk materi saja, doa dan dedikasi juga akan sangat membantu dalam menjaga keberlangsungan Triratna di dalam hidup kita yang terombang ambing oleh samudera samsara ini.

Sarva manggalam,
Panitia Pembangunan Pusdiklat
www.facebook.com/kcimonastery

Thursday 27 April 2017

Tuesday 14 March 2017

aktivitas Dharma Khenpo Thubten Dorji di Indonesia Menjelang Waisak 2017




Kami undang Anda semua untuk menghadiri rangkaian aktivitas Dharma :
*Khenpo Thubten Dorji*
Di Indonesia 
April – Mei 2017

*Jakarta* 
14-16 April 2017
Retret Namcho Zhambala merah dan Kurukule

*Banyuwangi*
19 April 2017
Persembahan Vas Naga

*Jakarta*
22-24 April 2017
Inisiasi, Transmisi dan Penjelasan 21 Tara 

*Jogjakarta*
29 April – 1 Mei 2017
Retret Vajrakilaya

*Makassar*
4 Mei 2017
Persembahan Vas Naga

*Jakarta*
6-7 Mei 2017
Retret Bodhicitta


11 Mei 2017
Perayaan Tri Suci Waisak 2561



_Informasi dan Pendaftaran:_
*Jakarta* 
Reva      : +6289622970698
Sila         : +6281933613394

*Banyuwangi*
Catur     : +6282133198932

*Jogjakarta*
Abiet     : +628562570592 (Hanya WA/ SMS)
Padmawira  : +62812-38810080 (Hanya WA/ SMS)  
Melva    : +6285691818092

*Makassar*
Hadi       : +62818758308

Bagi yang ingin berdana untuk aktivitas Dharma Khenpo Thubten Dorji dapat disalurkan ke rekening sbb:
*Dewi Purnama Sari*
*BCA        069-225-1928*
Kode angka di belakang nilai donasi adalah 5

Konfirmasi atas dana yang ditransfer dapat menghubungi Sis Dewi di nomor +62-813-1898-2869

Sebelum dan sesudahnya, Anumodana

Hormat kami,
Arya Taray Nusantara

Dana Pembangunan Vihara di Indonesia Timur ( dituttup 21 Maret 2017)



*Mariiii ambil bagian dari kebajikan dunia.*
*Rekap dana Malam ini terkumpul Rp. 232.080.544. ( rekap tgl 12-14 mar ).*

Semua rekap dana akan dishare besok pagi. Ajaklah kerabat2, teman2, yg masih ingin senantiasa menebar kebajikan utk Vihara Pubbaratana di Kupang, NTT. ( Vihara pertama yg akan dibangun di Kupang ). 

Dana dapat ditransfer ke :
*Nurhaiyani BCA 3080148215.*
*Kode 1 dibelakangnya.*
Contoh : 1.000.001
Confirm dana : 
*Yani Lim - 081283208387.* 
*Dana akan ditutup tgl 20 mar'17.*
Dana akan ditransfer ke vihara kupang tgl 21 mar'17. 

Berdana bagi pembangunan sebuah vihara adalah sebuah bentuk dana yang lengkap kepada tiga permata ( Buddha, Dhamma, Sangha ), marilah kita mengakumulasi kebajikan dan kebijaksanaan dengan membantu pembangunan vihara yang sebelumnya memang belum ada bangunan. 

Di dunia ini ia bergembiara. Di dunia sana ia bergembira. Pelaku kebajikan, bergembira di kedua dunia itu. 
Ia bergembira dan bersuka cita karena melihat perbuatannya sendiri yang bersih. 
( hal ini dibabarkan Sang Buddha sebagai syair 16. --Dhammapada I ; 16. 

Semoga semua makhluk berbagi jasa kebajikan ini. Semoga semua makhluk hidup berbahagia. 

Salam metta

Yani Lim




Monday 13 March 2017

Sangha Samaya X:* Memahami semangat Nilai - Nilai Dasar Buddhayana

Senin -  Kamis,  17 April 2017
Vihara Sakyawanaram Pacet,  Cipanas,  Jawa Barat

Memahami Semangat Nilai - Nilai Dasar Budhayana

Dihadiri Oleh: 150 Bhiku dan Bhikuni Sangha Agung Indonesia

Sangha Dana dapat di transfer ke rekening:

BRI  664801014074538
A/n. Sangha Agung Indonesia
BCA 1613699999
a/n. Yayasan Sangha Agung Indonesia

Informasi:
 0816892422 (Ibu Lusi) 
081280989262 (Sekretariat Sagin : Bhiku Nyanasila) 


Tuesday 7 March 2017




Mari danai penerbitan buku dwibahasa Inggris-Indonesia: LALITAVISTARA, Kehidupan Buddha Gautama di Relief Candi Borobudur. 
 
Buku Dharma, penuh warna, penuh foto, 160 hlm ini adalah proyek mahakarya Ehipassiko Foundation bersama Anandajoti Bhikkhu, sejarawan dan fotografer dari Inggris. 

Buku ini mengulas lengkap 120 panel relief Lalitavistara di Candi Borobudur yang berisi riwayat Buddha Gautama berdasarkan kitab suci Sanskerta Lalitavistara, mulai dari kelahiran, kecerahan, sampai pengajaran pertama-Nya.

Disajikan bersama foto panel relief berkualitas tinggi, buku ini merupakan pegangan wajib bagi turis domestik dan mancanegara, pemandu wisata, pelajar, guru agama, budayawan, dan sejarawan yang ingin mendalami kehidupan Buddha Gautama melalui panel relief di Candi Borobudur. 

Buku akan dibagi gratis ke Sanggha, Guru Agama Buddha, Duta Dharma, Perpus, Donatur.   

Dana Rp150.001 ke BCA 4900333833 Yayasan Ehipassiko, lalu SMS/WA nama, alamat, dana ke 085888503388 / BB Ehipassiko s.d. 31 Maret 2017. 

Kami sangat membutuhkan sinergi Anda untuk mewujudkan penerbitan buku Dharma ini. 

Love You, 
EHIPASSIKO FOUNDATION
STUDI-AKSI-MEDITASI 
DHARMA HUMANISTIK
www.ehipassiko.net

Yayasan Wilwatikta Sripahala Nusantara membutuhkan tenaga kerja profesional Buddhis


*[LOWONGAN KERJA]*

Yayasan Wilwatikta Sripahala Nusantara membutuhkan tenaga kerja profesional untuk posisi :
1. Dhammaduta
2. Pengajar Tingkat SD

Kirimkan CV, Surat Lamaran, Transkrip dan 1 referensi ke info@wilwatikta.or.id paling lambat 30 April 2017

Kualifikasi dan fasilitas terlampir pada poster

Info lebih lanjut :
0815 7321 0000 (Kevin)


Sunday 26 February 2017

PENJELASAN MENGENAI DANA DAN TINGKATANNYA

PENJELASAN MENGENAI DANA DAN TINGKATANNYA
Oleh : Bhikkhu Ledi Sayadaw



Penggolongan dan Penjelasan Dana Menurut Pasangan Dua :

1. AMISA DANA dan DHAMMA DANA

Amisa Dana : Pemberian dalam bentuk materi (termasuk uang).

Dhamma Dana : Pemberian berupa pengetahuan Dhamma, misalnya: mengajar dan membabarkan, menulis, menerjemahkan, menerbitkan dan memberikan buku-buku Dhamma.

Dari keduanya, Dhamma Dana memberikan hasil atau vipaka yang lebih tinggi dan berguna. Karena Dana materi hanya mampu menolong orang lain sesaat saja sedangkan Dana Dhamma mampu menolong orang lain sampai beberapa kehidupannya yang akan datang. Buddha bersabda, “SABBA DANAM DHAMMA DANAM JINATI”, artinya: dari semua pemberian, pemberian DHamma-lah yang tertinggi. 

Amisa Dana akan menghasilkan Kemakmuran dan Kesejahteraan Materi. Dhamma Dana akan menghasilkan timbulnya Kebijaksanaan dan Pengetahuan.

2. SAKKACA DANA dan ASAKKACCA DANA

Sakkacca Dana : Pemberian dengan hati-hati, sopan dan penuh hormat.

Asakkacca Dana : Pemberian tanpa sifat-sifat tersebut di atas. Misalnya memberikan makanan kepada hewan, tanpa memperhatikan segi-segi kebersihan dan sebagainya.

Bila Asakkacca Dana menghasilkan buah maka seseorang akan mendapatkan sikap yang kurang hormat atau kasar dari teman-teman, anak-anak atau pelayan-pelayannya.

3. PUJA DANA dan ANUGGAHA DANA

Puja Dana : Pemberian kepada orang-orang yang tinggi atau orang yang menjalankan Sila dan orang-orang Mulia. 

Anuggaha Dana : Pemberian kepada orang-orang yang rendah atau dengan kata lain, orang yang tidak menjalankan Sila.

Puja Dana menghasilkan buah yang sungguh jauh lebih banyak dan lebih tinggi daripada Anuggaha Dana.

4. SAHATTHIKA DANA dan ANATTHIKA DANA

Sahatthika Dana : Pemberian dengan tangan sendiri atau dilihat sendiri.

Anatthika Dana : Pemberian melalui teman, orang lain, dititipkan atau diletakkan begitu saja.

Sahatthika Dana akan menghasilkan buah yang lebih banyak dan sempurna dibandingkan dengan Anatthika Dana. Bila Anatthika Dana menghasilkan buah, buahnya kecil dan mungkin tidak sempurna (tidak dapat dinikmati secara sempurna olehnya, malah orang lain yang menikmatinya).

5. THAVARA DANA dan ATHAVARA DANA

Thavara Dana : Pemberian yang bersifat tahan lama atau jangka panjang, misalnya : Tanah, Vihara, Rumah Peristirahatan, Sekolah, Jembatan, Jalan, Sumur, Rumah Sakit dan sebagainya.

Athavara Dana : Pemberian yang sifatnya tidak tahan lama, misalnya : makanan, minuman, pakaian, uang dan sebagainya.

Thavara Dana menghasilkan buah yang jauh lebih banyak dan lebih kuat serta bertahan lama buahnya dibandingkan Athavara Dana. 

Athavara Dana juga dapat menghasilkan buah yang sama kuat dengan Thavara Dana, bila Athavara Dana dilakukan secara teratur dan terus menerus selama masa hidupnya.

6.SAPARIVARA DANA dan APARIVARA DANA

Saparivara Dana : Pemberian yang disertai dengan tambahan-tambahan lain yang lengkap.

Asaparivara Dana : Pemberian yang tidak disertai dengan tambahan-tambahan lain.

Pemberian nasi saja adalah Aparivara Dana, bila disertai dengan lauk pauk, termasuk Saparivara Dana. Sama juga halnya dengan pemberian roti atau buah saja, adalah Aparivara Dana. Sedangkan bila disertai dengan mentega atau selai adalah Saparivara Dana. 

Saparivara Dana akan menghasilkan buah yang lengkap dan nyaman. Bila Aparivara menghasilkan buah, biasanya akan cenderung untuk tidak lengkap atau tidak nyaman, misalnya seseorang menerima rumah, mungkin tak ada jendelanya atau mobil tanpa AC nya dan sebagainya.

7. NICCA DANA dan ANICCA DANA

Nicca Dana : Pemberian yang dilakukan secara teratur dan terus-menerus.

Anicca Dana : Pemberian yang dilakukan kadang-kadang saja. 

Dalam Anggutara Nikaya dikatakan bahwa jika seseorang senang melakukan Nicca Dana dan Thavara Dana semasa hidupnya, adalah layaknya kebiasaan seorang Sotapana. Dia tidak akan dilahirkan di Alam Apaya (Alam menyedihkan).

8. SANKHARA DANA dan ASANKHARA DANA

Sankhara Dana : Pemberian Dana setelah mendapat dorongan atau nasehat dari orang lain.

Asankhara Dana : Pemberian yang dilakukan atas kehendak sendiri, tanpa dorongan dari orang lain.

Sankhara Dana bila menghasilkan buah, maka  buahnya sendiri akan terbatas sekali. Asankhara Dana bila menghasilkan buah, maka buahnya akan tidak terbatas.

9. JANA DANA dan AJANA DANA

Jana Dana : Pemberian yang dilakukan dengan bijaksana dan mengerti akan akibat-akibatnya.

Ajana Dana : Pemberian yang dilakukan dengan tidak mengerti dan tidak mengetahui akan akibat-akibatnya.

Ajana Dana menghasilkan Dvihetuka Patisandhi. Mereka yang dilahirkan dengan Dvihetuka Patisandhi tidak banyak yang dapat mereka capai dalam kehidupan spiritual, sebab mereka tidak mempunyai Amoha / Panna (kebijaksanaan). 

Jana Dana membawa ke arah Tihetuka Patisandhi. Mereka yang lahir dengan Tihetuka Patisandhi dapat mencapai tingkat Kesucian Sotapatti sampai Arahata dalam kehidupan sekarang ini.

10. VATTA NISSITA DANA dan VIVATTA NISSITA DANA

Vatta Nissita Dana : Pemberian yang dilakukan untuk mengharapkan keuntungan-keuntungan yang bersifat duniawi, meliputi keinginan untuk dilahirkan sebagai anak orang kaya, sebagai seorang putri atau pangeran, aktris atau aktor, raja atau ratu, terlahir di alam-alam Deva, alam-alam Brahma dan sebagainya.

Vivatta Nissita Dana : Pemberian dengan tujuan untuk membebaskan diri dari Samsara dengan tercapainya Nibbana.

Perbedaan antara Vatta Nissita Dana dengan Vivatta Nissita Dana ini merupakan keistimewaan dalam ajaran Buddha. Vatta Nissita Dana tidak membentuk Paramita; sedangkan Vivatta Nissita Dana dapat membentuk Paramita. Vatta Nissita Dana cenderung untuk memperpanjang perputaran kelahiran di Samsara.

11. DHAMMA DANA dan ADHAMMA DANA

Dhamma Dana : Pemberian yang sesuai Dhamma, misalnya berupa : tempat tinggal, nasi, pakaian, uang dan sebagainya.

Adhamma Dana : Pemberian yang tidak sesuai Dhamma, misalnya berupa : minuman keras, senjata, racun, narkobs, mesiu dan sebagainya, yang memungkinkan menjadikan seseorang melanggar Panatipata atau Surameraya Sila. 

12. DHAMMIKA DANA dan ADHAMMIKA DANA

Dhammika Dana : Pemberian yang betul diberikan kepada seseorang atau Yayasan yang ditujukan sejak dari semula.

Adhammika Dana : Pemberian yang sebetulnya akan diberikan kepada seseorang atau Yayasan, tetapi orang itu merubah pikirannya dan memberikannya kepada orang lain atau Yayasan lainnya.

13. VATTHU DANA dan ABHAYA DANA

Vatthu Dana : Pemberian berupa suatu barang atau materi.

Abhaya Dana : Pemberian berupa suatu Kebebasan kepada suatu makhluk dari Bahaya atau Kematian, misalnya membebaskan hewan-hewan dari kurungan, melepas ikan di sungai, mematuhi Pancasila Buddhis dan sebagainya.       

14. AJJHATIKA DANA dan BAHIRA DANA

Ajjhatika Dana : Pemberian berupa bagian dari tubuh, misalnya mata, darah, ginjal, hati ataupun mengorbankan jiwa sendiri untuk kebaikan dan kebahagiaan orang lain.

Bahira Dana : Pemberian lainnya yang tidak berupa bagian tubuh sendiri.

Ada tiga macam Dana Paramita (Kesempurnaan)
1. Paramita biasa.
2. Upa Paramita, yaitu pemberian bagian tubuh, tetapi tidak memberikan jiwa (hidup) seseorang.
3. Paramattha Paramita, yaitu pemberian jiwa / hidup seseorang untuk kebaikan orang lain.

15. SAVAJJA DANA dan ANAVAJJA DANA

Savajja Dana : Pemberian yang disertai kekejaman atau pembunuhan makhluk hidup.

Anavajja Dana : Pemberian yang tidak disertai dengan kekejaman atau pembunuhan makhluk hidup.

Savajja Dana bila menghasilkan buah, cenderung disertai dengan adanya bahaya-bahaya, atau dapat pula dengan hilangnya jiwa seseorang.

16. AGGA DANA dan UCCHITA DANA

Agga Dana : Pemberian sesuatu yang terbaik dan bernilai tinggi.

Ucchita Dana : Pemberian berupa sesuatu yang bernilai rendah (barang sisa).

Jika si penerima dari Ucchita Dana menghargai dan menyukai pemberian itu, maka Dana yang diberikan itu tetap akan membawa hasil yang besar. Yang paling penting adalah Cetana (kehendak) yang baik dan Sakkacca (sikap pikiran yang hormat dan sungguh-sungguh) dari si pemberi tsb.


_______________________________

Penggolongan Menurut Pasangan Empat :

1. CATTU PACCAYA DANA
Penggolongan ini meliputi empat macam kebutuhan seorang Bhikkhu :

-Civara Dana : Pemberian jubah kepada bhikkhu.
-Pindapatta Dana : Pemberian makanan kepada bhikkhu.
-Bhesajja Dana : Pemberian obat-obatan kepada bhikkhu.
-Senasana Dana : Pemberian tempat tinggal atau kuti kepada bhikkhu.

Senasana Dana memberikan buah jasa yang paling tinggi. "VIHARA DANAM SANHASA AGGAM BUDDHENA VANNITAM". Artinya: Sebuah tempat tinggal bhikkhu yang diberikan kepada Sangha dipuji oleh Sang Buddha sebagai pemberian materi yang tertinggi. 

"SOCA SABBADODA HOTI, YO DADATI UPASSAYAM", yang berarti : Seseorang yang memberikan tempat tinggal untuk bhikkhu, sama nilainya dengan segala macam hadiah yang tertinggi.

2. DAKKHINA VISUDDHI DANA
Penggolongan ini didasarkan atas:
-Sifat si Pemberi yang berbudi luhur (menjalankan Sila).
-Sifat si Pemberi yang tidak berbudi luhur (tidak menjalankan Sila).
-Sifat si Penerima yang berbudi luhur (menjalankan Sila).
-Sifat si Penerima yang tidak berbudi luhur (tidak menjalankan Sila).

Bila keduanya berbudi luhur, pemberian tadi akan menghasilkan buah yang sangat banyak; jika salah satunya tidak berbudi luhur, hasil yang diperolehnya hanyalah sedikit.


_______________________________ 
Penggolongan Menurut Pasangan Lima :

ADHAMMA DANA, ada lima macam Adhamma Dana, yakni :
1. Pemberian makanan atau minuman yang memabukkan, dan senjata yang mematikan.
2. Pemberian boneka-boneka untuk pertunjukkan, alat musik dan tari-tarian.
3. Pemberian berupa hewan-hewan hidup untuk dimakan.
4. Pemberian berupa wanita-wanita untuk maksud seksual.
5. Pemberian gambar yang dapat menimbulkan Kilesa.

Bila Seseorang memberikan racun, tali pengikat, pisau atau senjata-senjata lain kepada seseorang yang ingin bunuh diri, hal itu termasuk Panatipata Kamma, bukan Kusala Kamma. 

Pemberian berupa alat musik, alat untuk menari, pertunjukkan dan sebagainya yang dapat menyebabkan timbulnya Kilesa adalah Akusala Kamma.

Thursday 23 February 2017

Drepung Tripa Khenzur Rinpoche, INDONESIA VISIT 2017


Jakarta, Prasadha Jinarakkhita

#One Day Dharma Talk
22 April 2017
#Weekday intensive class
23-28April 2017
#Weekend Public Teaching
29April - *1Mei 2017

Malang
#Dharmayatra dan Vessak Ceremony

Info: 
Aprianti = 085375242326
Erlina =085643061337


Riwayat Singkat Drepung Tripa Khenzur Rinpoche

Khenzur Lobsang Tenpa dilahirkan dalam sebuah keluarga petani pengembara pada tahun 1938 di Amdo, sebuah propinsi di sebelah timur Tibet. Ia ditahbiskan sebagai seorang bhiksu pada usia 11 tahun dan diberi nama Lobsang Tenpa di Biara Taktsang Lhamo di mana ia tinggal sampai usia 18 tahun.
Berkeinginan sangat kuat untuk mengejar studinya tentang filsafat Buddhis di biara besar Drepung Gomang di Tibet bagian tengah. Biara Drepung sering disebut sebagai Nalanda kedua, merupakan salah satu dari Tiga Biara Besar Gelug. Didirikan pada tahun 1416 oleh salah satu murid utama Je Tsongkhapa. Mengetahui bahwa gurunya tidak akan memberinya keinginan untuk pergi, ia dengan beberapa bhiksu kabur dengan tidak membawa apa pun selain beberapa baju yang ia bawa di pundaknya.
Kelompok kecil ini menempuh waktu berbulan-bulan menuju Lhasa dengan berjalan kaki, pertama-tama ke bagian selatan menuju Kham kemudian ke bagian barat menuju Tibet tengah. Melalui jalan yang lebih singkat berarti melalui daerah tanpa penduduk di mana tidak mungkin bagi mereka untuk meminta makanan selama perjalanan.
Setelah mencapai ibukota, Rinpoche bergabung dengan ribuan bhiksu di Biara Drepung Gomang dan belajar di sana di bawah bimbingan guru dari Mongolia bernama Geshe Jimpa sampai tahun 1959.
Pada tahun tersebut ketika Tiongkok menginvasi Tibet, ia bersama dengan ribuan orang Tibet lain melarikan diri ke India mengikuti Dalai Lama. Rinpoche menghabiskan 10 tahun pertama di pengasingan di tenda pengungsian di daerah Buxa di dalam hutan sebelah barat Bengal, di mana mayoritas bhiksu pengungsi berkumpul dan membentuk satu komunitas.
Kondisi lingkungan hidup sangat berat tetapi Rinpoche dapat bertahan serta dapat melanjutkan studi tentang filsafat Buddhis di bawah bimbingan Gyume Khenzur Ngawang Lekden dan seorang guru dari Mongolia, Gen Losang, sampai pada tahun 1970 ketika ia memasuki Institut Ilmu-ilmu Tinggi di Universitas Varanasi di Sarnath. Setelah tiga tahun menempuh studinya, ia menerima gelar Acharya (Guru) dengan hasil yang memuaskan.
Pada tahun 1973, Rinpoche bergabung dengan para bhiksu seangkatannya di Biara Drepung Gomang di mana pada beberapa tahun sebelumnya telah berpindah lokasi ke Mundgod, di sebelah selatan India daerah Karnataka.
Selama sepuluh tahun pertama di sana, Rinpoche banyak mengikuti ajaran baik sutra maupun tantra yang diberikan oleh dua guru Dalai Lama yaitu Kyabje Trijang Rinpoche dan Kyabje Ling Rinpoche di Mundgod dan di daerah penduduk Tibet bagian Selatan.
Setelah menyelesaikan studinya tentang dua topik yang mendalam dari filsafat Buddhis, Abhidharma dan Vinaya, di bawah bimbingan Kyenzur Tempa Tenzin dan Geshe Ngawang Nyima Rinpoche, pada tahun 1982 ia mengikuti ujian akhir untuk mendapatkan gelar Geshe. Ia duduk di rangking pertama di antara beberapa kandidat dari tiga biara besar, yaitu Sera, Ganden, dan Drepung, dan mendapatkan gelar Geshe Lharampa.
Pada tahun 1989, Rinpoche ditunjuk oleh Dalai Lama sebagai Kepala Biara Drepung Gomang, jabatan yang ia pegang selama enam tahun. Dengan demikian Rinpoche dikenal sebagai “Khenzur” Lobsang Tenpa (Kepala Biara Terdahulu).
Rinpoche telah berkunjung untuk mengajar Buddhisme di Rusia, Mongolia dan Tibet, dan pada tahun 2000 memimpin kunjungan bhiksu-bhiksu Gomang ke Eropa. Rinpoche telah mengajar sebelum memasuki biara di Mundgod.
Pada hari-hari pertama di sana, karena kurangnya bhiksu senior, beberapa guru yang ada di sana harus bekerja secara berkesinambungan agar generasi yang lebih muda mendapat pendidikan yang sesuai. Akibatnya dari pagi sampai malam Khenzur Rinpoche mengajar banyak murid yang datang ke kamarnya.
Situasi ini tidak jauh berubah sampai sekarang, walapun jumlah pengajar meningkat namun jumlah murid pun ikut meningkat: dari sekitar 100 bhiksu pada awal tahun 1970-an, biara tersebut sekarang telah memiliki lebih dari 1500 anggota. Belum lama ini Rinpoche diberi nama Drepung Tripa, kepala biara yang paling senior dari semua Biara Drepung dengan dua institutnya, yaitu Gomang dan Loseling.
Dengan kebaikan hati dan rasa tak kenal lelah kepada biara dan murid-muridnya, pengetahuan Rinpoche yang luas tentang ajaran Buddha, kesucian sila yang ia pegang, keterbukaan, ketulusan, dan rasa humor yang konstan, Khenzur Rinpoche adalah contoh hidup dan sumber inspirasi bagi semua.

Sunday 22 January 2017

DANA PARAMI KUTI

*MENGAWALI TAHUN 2017 DENGAN MENANAM KEBAJIKAN*

Namo Buddhaya...

_“Kammassakomhi, kamma-dayado, kamma-yoni, kamma-bandhu, kamma-patisarano. Yam kammam karissami, kalyanam va papakam va, tassa dayado bhavissami-ti.”_

_“Aku adalah pemilik karmaku sendiri, mewarisi karmaku sendiri, lahir dari karmaku sendiri, berhubungan dengan karmaku sendiri dan berlindung pada karmaku sendiri. Apapun yang kulakukan, baik maupun buruk, aku akan mewarisinya.”_

_- Upajjhatthana Sutta (AN 5.57) –_



Mari awali tahun baru dengan menanam kebajikan DANA PARAMI sehingga *karma baik pun melindungi kita sepanjang tahun ini*. 

Membangun KUTI untuk tempat tinggal GURU & BIKSU SANGHA di _Biara Pusat Belajar dan Praktik Para Calon Penakluk Tushita_, yang berlokasi di Kab. Malang, Jawa Timur. 

Desain:
Kombinasi Rumah Joglo Jawa dan Rumah Panggung Tradisional



Budget:

*Rumah Joglo*
Ukuran: +/- 100 m2
Jumlah: 1 unit
Biaya: Rp 456 juta

*Rumah Panggung*
Ukuran: +/- 78 m2 / unit
Kapasitas: 8 orang / unit
Jumlah: 4 unit
Biaya: Rp 704 juta

*Infrastruktur*
(Listrik, air, MCK, jalan, dll)
Biaya: Rp 656 juta

*Total dana yang dibutuhkan: +/- Rp 1.8 milyar*

Cara berdana:
Transfer ke
Rek BCA No. 5170882999
An. Yayasan Wilwatikta Sriphala Nusantara

Setelah transfer, mohon konfirmasi ke:
Johnson Khuo (+62 852 2022 8748)
Ida Fitri (+62 811 1984 588)

Format konfirmasi:
KUTI/Jumlah Dana/Nama Donatur/Bank Transfer/Tgl Transfer

_Mohon tambahkan angka 8 di belakang jumlah dana atau tuliskan keterangan *Dana Parami Kuti*_

Pesan ini dapat diteruskan kepada semua yang membutuhkan sehingga kesempatan menanam kebajikan ini dapat bermanfaat bagi sebanyak mingkina saudara-saudara se-Dharma. 

Terima kasih atas bantuannya telah ikut menyebarkan pesan ini.

Semoga kebajikan DANA PARAMI KUTI ini dapat menyebabkan terpenuhinya semua harapan dan keinginan kita di tahun ini serta juga menjadi sebab-sebab bagi pencapaian Kebuddhaan kita semua.

Sabbe satta bhavantu sukhitata, semoga semua makhluk hidup berbahagia.

Salam metta,
Panitia Pembangunan Biara
www.kadamchoeling.or.id 
www.facebook.com/kcimonastery 

=========

_"Diibaratkan sebagai sebuah mata air, dari mana berjuta-juta penduduk kota menerima air yang dibutuhkannya, seperti demikianlah Sangha merupakan muara, dari mana ajaran Buddha akan menyebar."_







_"Kebajikan yang dihasilkan dari membangun bangunan suci akan terus bermanfaat hingga sebanyak-banyaknya kita terlahir kembali di kehidupan mendatang, selama bangunan tersebut juga terus berdiri dan memberikan banyak manfaat kepada banyak makhluk."_

INFO LINKS